Kamis, 29 Januari 2009


Assallamualaikum WrWb
Saudara-saudaraku semuanya.
Pertama dan utama sekali aku mengucapkan terima kasih kepada anda semuanya yang telah berkenan membuka dan membaca website ini.
HARYONO itulah namaku.. Nama dari Jawa tapi orangnya asli orang Sarilamak Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat. Aku merupakan anak ke 4 dari 7 bersaudara yang terdiri dari 3 perempuan dan 4 laki-laki. Dilahirkan di kota Payakumbuh pada tanggal 8 Oktober 1961 dari Ibu bernama Hj.Syafrida berasal dari Sarilamak dan Bapak almarhum H.Mawardi dari Koto Tuo IV Koto Kabupaten Agam.

Pendidikan Dasar ditamatkan di SD Negeri 7 Teladan Payakumbuh yang terletak di Pasa Kabau pada tahun 1974 dengan Kepala Sekolahnya Ibu Hamidar dan guru kelas VInya ibu Ratius.
Tamat Sekolah Dasar aku melanjutkan pendidikan di SMP I Payakumbuh dan tamat pada tahun 1977 dengan Kepala Sekolahnya pada waktu itu Bpk.Anwarli Awin. Dari SMP aku terus melangkah ke SMPP Negeri 25 di Bukit Sitabur. Tamat pada tahun 1981 jurusan IPS dengan Kepala Sekolahnya pada waktu itu almarhum Bpk.Yohanis.Seterusnya aku melanjutkan pendidikan di IKIP jurusan Bahasa Inggeris dengan program S1 dan tamat pada tahun 1985.
Selepas SMPP tentulah aku mulai hidup mandiri. Mandiri disini dengan arti kata tidak tinggal sama orangtua lagi karena harus melanjutkan pendidikan di kota Padang.
Singkat cerita setelah tamat pada tahun 1985 di IKIP aku mencoba mengajar di SMPP negeri 25 dan juga di SMA 1 Tiakar Payakumbuh sebagai guru honor.
Pada tahun 1987 bulan Juni aku merantau ke Jakarta dengan bekerja di beberapa buah perusahaan asing sampai dengan tahun 1994. Dari tahun 1994 sampai sekarang aku berusaha sendiri yaitu dengan membuka usaha biro jasa pengurusan dokumen orang asing yang akan bekerja di Indonesia. Dan alhamdulillah dengan usaha biro jasa tersebut, aku,isteri serta kedua orangtuaku dan satu mertua perempuanku telah menjadi tamu Allah dengan melaksanakan ibadah haji pada tahun 2004 yang lalu. Ada rasa bangga dan haru dihati ini karena aku bisa membawa orangtua ke Tanah Suci. Air mataku jatuh berderai melihat ka’bah yang selama ini hanya dapat dilihat lewat televisi sekarang bisa dilihat dengan mata kepala sendiri. Ingin rasanya aku membawa kedua anak-anakku untuk datang ketanah suci ini agar mereka tahu betapa besarnya Allah dan betapa kecilnya kita selaku manusia. Alhamdullilah doaku dan isteri dikabulkan Tuhan YME. Pada tahun 2005 kami sekeluarga melaksanakan ibadah umrah. Kami semuanya meneteskan airmata. Lebih-lebih kedua buah hatiku. Orangtuanya yang bekerja sebagai biro jasa atau bahasa kasarnya “calo di Imigrasi” bisa membawa mereka untuk melaksanakan ibadah umrah ini.
Saudara-saudaraku semuanya.
Aku mendidik kedua buah hatiku dengan selalu melihat kebawah dan mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Dan disamping itu jangan lupa membantu orang yang dibawah kita. Aku yakin dan percaya saudara-saudara pembaca pasti melebihi aku untuk mendidik anak-anaknya.
Dengan cara mendidik anak seperti itu dan dengan rezeki yang diberikan Allah kepada kami sekeluarga, kami juga berkesempatan pergi berlibur ke Singapore dan Malaysia. Dan anakku yang paling besar juga bisa pergi berlibur dengan teman-temannya ke Australia. Dan aku yakin berlibur keluar negeri bukanlah hal yang mengherankan bagi saudara-saudaraku semuanya apalagi kalau hanya ke Singapore,Malaysia ataupun Australia.

Saudara-saudaraku semuanya.
Setelah hampir 29 tahun aku meninggalkan kota Sarilamak. Terhitung semenjak melanjutkan pendidikan dikota Padang untuk kuliah sampai sekarang ini, kebetulan aku tinggal di Depok-Jawa Barat, ada keinginanku untuk tinggal di kampung halaman tercinta guna mengabdi disana.
Aku rindu dengan suasana dikampung halamanku. Pagi setelah melaksanakan shalat shubuh berjamaah di Mesjid,pulang kerumah sebentar untuk sarapan pagi lalu langsung berangkat kerja. Ditengah jalan ketemu dengan petani yang akan pergi kesawah,pegawai kantor yang akan berangkat kerja,anak-anak sekolah yang pergi menuntut ilmu. Semuanya penuh dengan riang gembira. Kenapa? Karena semua yang diimpikannya sudah menjadi kenyataan. Petani dengan mudah dapat memperoleh pupuk. Padang rumput yang luas dipenuhi oleh sapi,kerbau ataupun kambing milik para petani. Kandang ayam yang penuh dengan ayam petelur atau ayam potong. Pegawai Negeri yang hidupnya sejahtera tanpa menerima lagi uang suap,jalan-jalan yang sudah bagus sehingga petani ataupun peternak dapat dengan mudah menjual hasil produksinya. Akankah hal ini bisa terwujud? Mudah-mudahan saja.
Terima kasih.

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum...iyo pulkamlah lai da yon...lah lamo bona di rantau....

    BalasHapus